ICE BREAKING ( GAME ) DENGAN TRIK
MAGIC MENGAPA
TIDAK
(Abdul Kodir, W.I BDK. Bandung)
Sering
kali saat akan membuka sesi tatap muka dalam pelatihan kita membutuhkan sebuah
ice breaking untuk mencairkan suasana kelas yang masih “membeku”. dalam hal ini
sehubungan dengan perlunya membina suasana belajar yang mampu mendukung
terlaksananya proses interaksi social yang baik, Kurt Lewin dalam baderel munir: 2001 ,133
mengemukakan suatu prinsip belajar orang
dewasa yang harus dilalui oleh peserta latih, yaitu : 1) Fase pencairan
;(2) Fase berubah, tumbuh dan
berkembang, dan (3) fase pemantapan dan konsolidasi hasil belajar.
Fase
pencairan yaitu suatu fase untuk mengilangkan atau menghancurkan rintangan
psikologis dan social, agar selanjutnya peserta dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan perasaan enak, tanpa
adanya beban psikologis diantaranya, antara peserta dan fasilitator. Fase
berubah yaitu fase dimana peserta mengalamai pengisian berupa masukan ilmu
pengetahuan dan teknologi, proses penajaman daya nalar, daya pikir yang objektif dan sistematis melalui berbagai
metoda pembelajaran yang sesuai, dan fase pemantapan yaitu fase dimana pesera
mendapat kesempatan untuk memantapkan dan mengkonsolidasikan hasil belajar
sebelumnya.
Dalam
kaitan dengan upaya untuk mencapai strategi pelatihan inilah, seorang pelatih,
pada sesi awal tatap mukanya harus
mampu mencairkan suasana kelas dengan
“menyapa” peserta secara sopan, tertib
dan ramah serta mampu menimbulkan pengharapan dari peserta bahwa apa yang akan
diberikan oleh fasilitator adalah sesuatu ilmu atau pengetahuan yang akan mampu
menjawab “kebutuhan” dirinya serta “mampu menjawab” pertanyaan yang ia tidak
dapatkan dilingkungan kerjanya.
Tahap
“pencairan suasana” pada awal sesi latihan merupakan tahap yang sangat penting
saat seorang pelatih akan memulai memberikan materi di kelas. Kemampuan pelatih
dalam mencairkan suasana di kelas akan menghilangkan hambatan psikologis antara
pelatih dan peserta pelatihan, sehingga dimungkinkan akan memberikan dampak
keterbukaan , mau mendengarkan orang lain, menilai positif pelatih tidak merasa
pengalaman dirinya yang paling baik.
Banyak jenis yang ditawarkan dalam “pencairan
suasana” dikelas yang bisa dilakukan oleh pelatih , seperti “tong ji – tongji”,
atau “wir-wir yang” dan yang lainnya.
Nah yang coba penulis tawarkan yaitu berupa game dengan tric magic. Sebetulnya
yang disebut magic disini bukan sihir, tetapi sebuah trik sulap yang bisa
dilakukan oleh siapapun termasuk peserta sekalipun,dengan konsep yang sederhana
dan mudah (asal mau baca), dan sumbernyapun bejibun baik di palasari maupun di
alam maya (tambahan: asal mau baca dan beli buku). Hal ini penulis tawarkan
bukan hanya sekedar sebuah tawaran tanpa pengalaman, tetapi penulis telah
melakukannya di kelas baik di kelas diklat pimp tk IV maupun diklatnya para
staf/pelaksana .
Salah
satu jenis gamenya yang perlu dicoba adalah menebak tanggal dan bulan kelahiran seseorang. Tekniknya kita
persilahkan seseorang untuk angkat tangan dan ingin ditebak tanggal
kelahirannya, bukan ditunjuk. Seterusnya kita berikan lembaran kertas yang
sudah ada deretan angkanya. Biarkan peserta memilih di lembar mana saja yang
ada tanggal kelahirannya. Setelah itu kita tinggal menyebutkan tanggal yang ia sebutkan. Pasti
kita bisa dan disangkanya kita punya kemampuan magic.
Kemudian
pada fase perubahan, atau ditengah-tengah sesi pelatihan, saat peserta sudah
kelihatan boring atau ngantuk, maka sebaiknya game yang dilakukan adalah yang
berupa gerakan fisik. Hal itu dilakukan agar peserta memulihkan kembali aliran
darahnya karena gerakan fisik yang dilakukannya sambil berdiri. Namun selain
gerakan fisik atau ototnya coba tambah dengan memulihkan kembali konsentrasinya
yang mulai menurun, dengan permainan atau game konsentrasi yang cukup banyak
jenisnya. Nah pada saat selesai itu semua, kemudian beri impropisasi mengenai
yang telah dilakukan tadi, dan jangan lupa tambah juga dengan tric magic
lainnya, yang mungkin tidak disangka oleh peserta diklat bahwa pelatihnya
mempunyai kemampuan magic yang tinggi, tricnya yaitu mencoba memutar
pergelangan tangan anda sebesar 360 derajat. Insya Allah suasana pelatihan akan
menjadi lebih berwarna dan bermakna. Namun hal lainnya yang bukan menjadi
ulasan disini yaitu kemampuan memahami materi (kontens) dan kemampuan
menyampaikan materi pelatihan adalah sebagai hal yang utama. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar